Kamis, 03 September 2015

sebaik-baik mahluk,,

Aku disini, di lingkunganku setiap harinya aku bertemu banyak orang,banyak karakter,banyak sifat,banyak pola pikir,,
yaa aku mengamati, bukan,bukan bermaksud benar sendiri,
bukan,bukan bermaksud sok pintar dan paling berakal sendiri,
bukan,,bukan itu,,
tapi banyak realita yang terjadi disini, banyak dari orang-orang di sekeliling yang bertingkah konyol, semaunya sendiri, seolah tak punya akal untuk berpikir,
bukankah Allah menciptakan manusia sebagai sebaik-baik mahluk?
mengapa banyak dari mereka yang asal-asalan dalam berpikir? asal-asalan dalam bekerja?
padahal mereka sudah tau mana yang benar dan salah, padahal yang mereka lakukan adalah hal-hal yang sering dilakukan secara berulang,
lupa, lupa menjadi kambing hitam disini, yaa lupa,,
sebenarnya tak kan ada lupa kalau kita bisa meminimalisir tingkat kelupaan tersebut,
yaa aku sendiri juga terkadang lupa, dan aku menyadari lupa ku karna kelalaian yang ku punya, aku malas mencatat hal-hal yang seharusnya aku catat,karna itu diluar jangkauan ingatan ku,banyak hal yang dipikirkan memang membuat kita sering lupa, tapi bukankah lupa juga ada obatnya?
yaa mencatat itu tadi,,
jadi sebenarnya tak ada hal yang tak mungkin, tak ada hal yang tak bisa, tak ada hal yang tak diketahui,
tinggal bagaimana kita mau belajar, mau berusaha, dan mau membuka wawasan,
jadilah sebaik-baik umat, seperti yang Allah anugerahkan kepada kita,
untuk apa kita diciptakan kalau kita sendiri tak tahu apa maksud dari penciptaan kita?
ada banyak ayat yang Allah tunjukkan ke kita,salah satunya ini

waallaahu akhrajakum min buthuuni ummahaatikum laa ta'lamuuna syay-an waja'ala lakumu alssam'a waal-abshaara waal-af-idata la'allakum tasykuruuna 
 Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur (An - Nahl :78)
yang bisa ditafsirkan kurang lebih (mengutip google dan banyak sumber) :

Allah dalam ayat ini mengisyaratkan ciri khas manusia yang paling penting dan paling bernilai, yakni kemampuan berpikir dan mencerna sesuatu. Allah berfirman, ketika kamu lahir dari perut ibumu, kamu tidak mengetahui sesuatu pun dan apa yang kamu ketahui saat ini dicerap dengan bantuan mata, telinga dan akal yang diberikan oleh Allah kepada kamu. Lalu mengapa kalian tidak mensyukurinya?

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎
1. Mengingat kembali kekurangan di masa lalu dapat menghidupkan kembali semangat manusia untuk bersyukur. Oleh karenanya, kita diperintahkan untuk menengok masa lalu agar selalu bersyukur.
2. Rasa syukur sejati akan nikmat mata, telinga dan akal adalah dengan menuntut ilmu. Karena Allah berfirman, "Kalian tidak mengetahui, Aku yang memberikan mata, telinga dan akal agar kalian bersyukur, yakni tuntutlah ilmu."

semoga kita senantiasa bisa memaksimalkan akal dan menggali potensi diri,,






 


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar